Mau cari apalagi? klik:
IndonesiaTopics.Com |
R2Photography |
IndonesiaTopics.com |
Lirik Lagu Top Indonesia |
Cari Kerja (SeekJob.Asia) |
Cari Kerja bidang IT (SeekJobsIT.Com) |
Menduga Peluang Juara Top Four LBM 2004 (3 - Habis)
written by Syahrani AR on Friday, November 26, 2004 at 7:44 PM
Anggaplah Kasus Padang Rahmat TerselubungKompetisi LBM 2004 amat sangat molor. Jadwal sudah sangat sering diubah. Kasus Stadion H. Agus Salim adalah risiko yang tak terhindarkan.
Catatan: Slamet Oerip Prihadi
KASUS Stadion Haji Agus Salim, Padang, adalah sesuatu yang seharusnya dihadapi dengan lapang dada. Andai jadwal kompetisi tak berubah-ubah dan kompetisi tak molor, pasti partai Semen Padang versus Persebaya tergelar di stadion itu.
Unik dan langka. Bukan partai usiran kok harus bertanding di Stadion Tuanku Batu Batupang, Solok. Pasalnya, Stadion Haji Agus Salim dijadikan pentas konser musik Soundrenaline. Siapa yang salah? Kalau diusut pasti berkepanjangan. Tapi, untuk apa?
Seyogyanya, PSSI, Semen Padang, dan Persebaya menganggapnya sebagai risiko yang tak terhindarkan. Sudahlah, kompetisi yang sudah amat berat dan amat molor ini jangan dipersulit lagi. Jalani saja laga itu di Stadion Tuanku Batu Batupang. Yang penting jadwal tak diubah lagi.
Kalau tadi malam pertemuan teknis Semen Padang - Persebaya memutuskan Sabtu sore ini siap bertarung di Solok, maka itulah langkah yang paling bijak. Apalagi dua pemain Persebaya: Hendro Kartiko dan Kurniawan Dwi Julianto, harus memperkuat Timnas Piala Tiger yang segera tergelar.* * *Kita tahu partai Semen Padang versus Persebaya amat sangat menentukan bagi kedua pihak. Kedua tim pasti sama-sama menargetkan 3 poin! Semen Padang harus berjibaku untuk membebaskan diri dari zona degradasi. Persebaya juga butuh 3 poin untuk memelihara peluang juara. Terlebih setelah Kamis malam lalu Persija berhasil menahan 1 - 1 PSM Makassar di Mattoanging.
Laga hidup-mati bagi kedua tim. Tampaknya, faktor keunggulan mental sangat menentukan. Kesabaran dan kedinginan mutlak dibutuhkan. Diduga kuat laga berstatus sensitif. Keras dan mungkin diwarnai permainan kasar. Semoga tak terjadi insiden yang tak kita inginkan.
KLASEMEN PAPAN BAWAH
13. Persikota 30 10 8 12 40-38 38
14. PSPS 30 9 10 11 33-36 37
15. Pelita KS 30 9 9 12 27-29 36
ZONA DEGRADASI
16. Persipura 31 9 9 13 37-43 36
17. Semen P. 30 9 7 14 28-43 34
18. Deltras 30 6 4 20 25-56 22
Sabtu 27 November adalah hari yang amat mendebarkan. Bagi tim-tim yang masih berpeluang juara maupun tim-tim yang terbenam di zona degradasi. Nanti malam, tuan rumah PSM menjamu Persipura. PSM wajib menang!
Tapi, kalau PSM menang, nasib Persipura makin kelam. Akan semakin sulit bagi skuadra Mutiara Hitam untuk melepaskan diri dari zona degradasi. Tak hanya Semen Padang dan Persipura, tiga tim papan bawah Persikota, PSPS, dan Pelita KS juga butuh 3 poin. Minggu besok Persikota menjamu PSS Sleman. Sore ini, PSPS menjamu Pupuk Kaltim, dan Pelita Krakatau Steel menjamu Persijatim.
Hari yang amat berat dan krusial. Andai Persebaya kalah di kandang Semen Padang, peluang mereka pun mengecil untuk merebut juara. Kecuali terjadi kejutan lagi di Mattoangin. Misalnya Persipura berhasil menahan seri PSM.
Rasanya sangat sulit memprediksi hari yang teramat berat ini. Ada saja masalah tak terduga yang muncul begitu saja. Di sinilah peran keunggulan mentak akan sangat menentukan. Kaum gibol hanya bisa berdoa, semoga apa pun yang terjadi terimalah dengan lapang dada. Semoga semuanya berlangsung dalam semangat sportivitas yang tinggi. Selamat berjuang!*
Bursa Juara Makin Panas!
written by Syahrani AR on at 3:28 AM
MAKASSAR - Ambisi PSM Makassar untuk mengunci gelar juara sebelum akhir laga Liga Bank Mandiri (LBM) 2004 belum terwujud. Kendati sukses merebut kembali posisi puncak klasemen di pekan ke-31, tim berjuluk Juku Eja ini gagal melebarkan jarak dari pesaing terdekatnya, Persebaya Surabaya.
Itu setelah PSM hanya mampu bermain imbang 1-1 (1-1) dengan Persija Jakarta di Stadion Mattoanging, tadi malam. PSM kini mengoleksi poin 54 disusul Persebaya dengan poin 53. Sementara Persija belum beranjak dari peringkat ketiga klasemen, mengumpulkan poin 51.
Hasil imbang PSM-Persija membuat persaingan di bursa juara LBM semakin memanas. PSM yang sebelumnya memiliki peluang meninggalkan pesaingnya, justru membuang kesempatan emas tersebut. Dukungan ribuan suporter yang memadati Stadion Mattoanging, tadi malam, tak mampu dimanfaatkan Ponaryo Astaman dkk untuk mempertahankan rekor belum pernah kehilangan poin di kandang.
Bagi Persija sendiri, hasil ini membuka kembali peluang untuk bersaing di bursa juara. Persija masih menyisakan empat pertandingan, sama seperti Persebaya. Sementara PSM tinggal menyisakan tiga partai yang semuanya digelar di kandang.
"Memang hasil ini sangat disayangkan karena harusnya kita menang untuk memantapkan posisi di puncak klasemen. Tapi, kita masih punya kesempatan pada tiga partai berikutnya sambil berharap Persebaya dan Persija gagal di partai sisanya," tutur Direktur Pengelola sekaligus Walikota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin.
Menjamu Persija, harapan pelatih Miroslav Janu mampu mengulang sukses pada big match sebelumnya melawan Persebaya, gagal terwujud. Perubahan formasi yang dilakukan arsitek Persija, Serghei Dubrovin dari 4-4-2 ke 3-5-2 gagal diantisipasi dengan cepat kubu tuan rumah. Justru, Ponaryo cs terbawa irama permainan lawan.
Tim tamu langsung mengancam di menit-menit awal. Sebuah eksekusi tendangan bebas Budi Sudarsono pada menit ke-2 setelah pelanggaran Charis Yulianto terhadap Emmanuel De Porras, masih mampu diselamatkan kiper Hengky Oba.
Namun, dua menit kemudian pendukung PSM dibungkam oleh gol cepat Budi. Berawal dari serangan balik dari sektor kanan pertahanan PSM, akselerasi mantan striker timnas itu gagal dibendung pemain-pemain belakang tuan rumah, selanjutnya dengan mudah menaklukkan Oba.
"Anak-anak belum siap saat gol tersebut tercipta. Keasyikan menyerang menyisakan celah di sektor kanan. Ini yang mampu dimanfaatkan Persija," jelas asisten pelatih Assegaf Razak.
Unggul 1-0 membuat tekanan tim tamu semakin gencar. PSM baru mampu bangkit setelah 15 menit pertama berlalu. Dua peluang beruntun lewat Marc Etogou dan Ronald Fagundez gagal menghasilkan gol. Tandukan Marco pada menit ke-16 masih mampu ditepis Syamsidar. Satu menit kemudian, giliran sundulan Ronald melayang tipis di atas mistar.
PSM akhirnya mampu mencetak gol balasan pada menit ke-35 lewat tendangan kaki kiri Ronald Fagundez dari luar kotak penalti. Gol ini berbau spekulasi karena pemain kedua tim bertumpuk di kotak penalti untuk menyambut sepak pojok. Bola hasil eksekusi Ronald meluncur mulus ke gawang tanpa mampu di antisipasi Syamsidar dan pemain Persija lainnya.
Tapi, harapan PSM mampu menambah gol untuk mengamankan tiga poin di kandang, gagal terwujud. Berbagai usaha yang dilakukan di babak kedua hanya mampu menciptakan peluang emas. Syamsidar beberapa kali melakukan penyelamatan untuk menggagalkan peluang tuan rumah.
Tercatat, PSM memiliki dua peluang emas yang tercipta di babak kedua. Umpan silang Ortizan Solossa pada menit ke-55, disambut tandukan Maro namun arahnya masih melebar. Demikian pula tendangan keras Ronald pada menit ke-66 hanya mampu membentur tiang gawang. Marco yang ingin menyambut bola kalah duel dengan Djet Donald.
Persija sendiri cukup sukses mengimbangi permainan PSM yang bertumpu dari sektor sayap. Meski beberapa kali kalah duel dengan Ortizan, namun Elie Aiboy beberapa kali mengancam gawang tuan rumah dari sektor kanan.
Demikian pula dengan Gustavo Hernan Ortiz dari sektor sayap kiri. Namun, penjagaan ketat Jack Komboy terhadap bomber Emmanuel De Porras, membuat tekanan-tekanan Persija juga gagal membuahkan hasil. Masuknya Bambang Pamungkas menggantikan Budi pada menit ke-61 juga tidak membawa hasil berarti.
Usai pertandingan, kekecewaan tampak jelas di kubu PSM. Pelatih Miroslav Janu memilih bungkam mengomentari permainan timnya. Dua manajer PSM, Erwin Aksa dan Kadir Halid tidak terlihat pada pertandingan tadi malam.
Serghei Dubrovin juga enggan berbicara jalannya pertandingan. Ia justru menyoroti buruknya kepemimpinan wasit, Jajat Sudrajat. "Kami bermain bagus, tapi wasit merusak segalanya. Ini wajah sepakbola Indonesia sebenarnya," kata pelatih asal Moldova tersebut. (ilo/aci/jpnn)
Menduga Peluang Juara Top Four LBM 2004 (2)
written by Syahrani AR on at 3:25 AM
Siapa pun Juaranya, Timnas Harus Maju
Perjalanan lap terakhir LBM 2004 beriiringan dengan "konvoi" sejumlah Pengda PSSI yang mendesak KLB. Apa pun yang terjadi, yang penting sepak bola Indonesia semakin maju.
TAHUN 2004 adalah tahun sarat tantangan. Kompetisi molor berkepanjangan. PSSI didera krisis kepemimpinan. Bahkan kabarnya PSSI juga didera krisis finansial, hingga gaji para pemain Timnas Kualifikasi Piala Dunia tertunggak.
Bagi 100 juta lebih penggila bola di tanah air, agaknya, lap terakhir LBM 2004 jauh lebih menarik dari gejolak internal PSSI itu.
Bagi kaum gibol, yang penting sepak bola kita segera bangkit dari keterpurukan. Timnas senior berhasil menembus papan atas Asia. Yang paling dekat, semoga mampu membuat kejutan di Piala Tiger Desember nanti. Jangka menengah, sponsor semakin bergairah mengucurkan dananya pada klub.
Silakan PSSI berserta seluruh jajaran Pengda dan Pengcab-nya mengoreksi apa yang salah dalam Kongres PSSI 2003 lalu. Kita hanya berdoa, semoga para duta Pengda dan Pengcab menyadari status mereka sebagai wakil ratusan juta rakyat Indonesia. Kalau toh KLB (Kongres Luar Biasa) jadi tergelar, bersuaralah dan berbuatlah yang terbaik. Itu saja harapan kita.
Memang, sepak bola Indonesia masih terpuruk. Namun, seburuk apapun prestasinya, sepak bola tetap merupakan cabang olahraga (cabor) paling digandrungi. Belum ada satu cabor lain pun yang menandingi daya pikatnya.
Karena itu, peningkatan prestasi Timnas, peningkatan kualitas kompetisi antarklub, dan peningkatan wibawa PSSI merupakan dambaan kita semua.
* * *
Ketika tadi malam di Jogjakarta Pengda PSSI Bali, Jatim, Jateng, Jabar, Banten, dan DKI Jaya menggelar pertemuan, di Stadion Mattoangin terjadi kejutan. Sang tamu Persija berhasil menahan laju Juku Eja PSM. Pertandingan berakhir seri 1 - 1. Hasil ini tentu mengubah kalkukasi perebutan tahta juara.
Berarti hasil maksimal PSM di akhir kompetisi (23 Desember mendatang) 63 poin. Berkurang 2 poin dari kalkulasi awal yang 65 poin itu.
Secara tidak langsung, kubu Green Force Persebaya harus mengucapkan matur suwun (terima kasih) kepada pasukan asuhan Sergei Dubrovin itu. Kalau semula kalkulasi peluang: 45 persen PSM, 35 persen Persebaya, 20 persen Persija; kini berubah jadi 40 persen PSM, 35 persen Persebaya, 25 persen Persija.
Satu kelemahan PSM adalah kalah beda gol dengan Persebaya dan Persija. Karena itu, jika Persebaya di akhir kompetisi mampu mendulang 63 poin, maka arek-arek Persebaya-lah yang juara.
Untuk merebut poin keramat 63 itu, Persebaya perlu tambahan 10 poin dari 4 laga sisanya. Tiga kemenangan plus 1 seri.
Bisakah itu dilakukan Persebaya? Atau justru Persija yang semakin menggila? Atau, PSM juga yang akhirnya juara karena Persebaya terjegal di luar kandang?
Helvetica
EMPAT KEMUNGKINAN AKHIR
1. PSM juara, meski tertahan seri Persija. Sebab, mereka bisa memenangkan seluruh (3) sisa laganya. Sedangkan Persebaya gagal merebut minimal 10 poin dalam 4 sisa laganya.
PSM, 53 poin (41-26, beda gol 15)
Tanggal Home Away Perkiraan poin
Kamis 25 Nov Persija -- 3 (ternyata seri)
Minggu 28 Nov Persik -- 3
Minggu 19 Des PSPS -- 3
Kamis 23 Des PSMS -- 3
__________________________________________________
Perkiraan poin akhir = 53 + 10 = 63
2. Persebaya merampas mahkota juara karena sukses merebut 10 poin di 4 sisa laganya. Dengan 63 poin, maka Persebaya pasti juara karena beda golnya paling besar.
Persebaya, 53 poin (50-23, beda gol 27)
Tanggal Home Away Perkiraan Poin
Sabtu 27 Nov -- Semen P. 1
Selasa 30 Nov -- Persita 1
Minggu 19 Des Pelita KS -- 3
Kamis 23 Des Persija -- 3
Perkiraan poin akhir = 53 + 8 = 61
3. Kejutan besar terjadi. Persija yang semula diposisikan sebagai underdog, ternyata bisa memenangkan seluruh (4) sisa laganya. Poin akhirnya 63 poin juga. Persija juara kalau
Persebaya kalah di salah satu laga sisanya.
Persija, 51 poin (46-29, beda gol 17)
Tanggal Home Away Perkiraan poin
Kamis 25 Nov -- PSM 0 (ternyata seri)
Minggu 28 Nov Persik -- 3
Rabu 1 Des Persijatim -- 3
Minggu 19 Des -- Persela 0
Kamis 23 Des -- Persebaya 0
___________________________________________________
Perkiraan poin akhir = 50 + 6 = 56
4. Kemungkinan keempat adalah sesuatu yang kita anggap mustahil justru terjadi. Misalnya Persik atau PSMS ternyata juga mampu mencuri poin di Mattoangin. Misalnya lagi, Persebaya kalah di kandang sendiri kala menjamu Persija. Misalnya lagi, Persijatim berhasil menahan seri tuan rumah Persija. Wallahualam
Sumber: Jawapos
Menduga Peluang Juara Top Four LBM 2004 (1)
written by Syahrani AR on Wednesday, November 24, 2004 at 5:29 PM
PSM 45, Persebaya 35, Persija 20 Persen
Dari top four klasemen sementara, hanya PSM - Persebaya - Persija yang berpeluang merebut juara LBM 2004. Kandidat terkuatnya: Juku Eja PSM.
Catatan: Slamet Oerip Prihadi
DETAK jantung semakin kencang. Perjalanan kompetisi Liga Bank Mandiri (LBM) 2004 memasuki tahap paling menentukan. Yang di depan berdebar. Yang di belakang tentu lebih berdebar-debar lagi.
Pasukan Juku Eja PSM paling beruntung. Seluruh (4) sisa laganya berstatus home. Berkaca dari 13 home sebelumnya yang menang terus, PSM berpeluang sangat besar untuk mengukir rekor home sempurna. Kalau itu terjadi, hampir pasti PSM juara!
Namun, seyakin-yakinnya pengurus, ofisial, pemain, dan suporter PSM, pasti tak luput dari bekapan was-was. Kita semua tahu, manusia boleh merencanakan, boleh berharap, boleh optimistis, boleh berupaya sehebat-hebatnya, tapi akhirnya Allah SWT jua yang menentukan.
Jangan-jangan salah satu tamunya, entah Persija atau Persik atau PSPS atau PSMS bisa mencuri poin di Mattoanging. Kemungkinan ini - sekecil apapun - wajib diwaspadai. Untuk itu, sikap over confidence wajib dijauhi.
Itulah sebabnya, sebagus-bagus hitungan di atas kertas, sikap dan ucapan harus tetap santun dan merendah. Bila ketinggian hati telah redam, bila sikap takabur telah lebur, saat itulah inti kekuatan sejati muncul dengan sendirinya.
Tampaknya, faktor yang paling menentukan dalam 4 - 5 sisa laga tersebut adalah kehebatan mental. Terlebih, qua teknik dan materi pemain, PSM - Persebaya - Persija sama hebatnya.
* * *
Kemarin sore, PSS Sleman disikat tamunya PSPS 0 - 2. Berarti, habis sudah peluang PSS menembus Tiga Besar LBM 2004. Habis sudah peluang PSS merebut juara.
Sebaliknya, kemenangan ini sangat besar artinya bagi PSPS dan Sumatera. Betapa terpuruknya Sumatera jika PSPS dan Semen Padang terdegradasi. Status Sumatera yang selama ini dikenal sebagai salah satu basis sepak bola jadi tinggal kenangan.
Dulu (dekade 1980-an), Sumatera punya Medan Jaya, Pardedetex, PSMS, PSP Padang, Semen Padang, Kramayudha Tiga Berlian Palembang, PS Bengkulu, Lampung Putra, Persiraja Banda Aceh, dan PSDS Deli Serdang. Punya 10 tim divisi utama! (Perserikatan dan Galatama).
Untunglah PSDS kembali promosi ke divisi utama. Dan, syukurlah Persibom Bolaang Mangundow juga naik ke divisi utama. Dengan begitu jajaran divisi utama tak "dimonopoli" Jawa.
* * *
Kembali pada tema perburuan mahkota juara, kita bersyukur masih ada kekuatan di luar Pulau Jawa yang hebat, yaitu PSM Makassar! Mereka bersaing seru dengan dua raksasa Jawa: Green Force Persebaya dan Macan Kemayoran Persija.
Di atas kertas, peluang PSM 45 persen, Persebaya 35 persen, dan Persija 20 persen. Ketiga tim pernah juara. Ketiga tim sekarang punya pendukung yang besar. Ketiga tim juga punya mental juara. Tapi, PSM punya nilai lebih karena semua (4) laga sisanya tergelar di kandang sendiri.
Satu-satunya cara bagi Persebaya untuk menjegal PSM adalah memenangkan 4 sisa laga. Menang di kandang Semen Padang dan Persita. Menang lagi dalam dua home versus Pelita KS dan Persija.
Bagaimana peluang Persija? Kejutan besar terjadi jika Persija berhasil mengalahkan PSM di Mattoanging dan Persebaya di Gelora 10 Nopember. Kalau itu yang terjadi, Persija pantas menerima mahkota juara.
Tiga kemungkinan itulah yang terhampar di lap terakhir LMB 2004. Kalau kemungkinan pertama yang terjadi berarti PSM juara. Kalau kemungkinan kedua yang terwujud berarti Persebaya juara. Kalau kemungkinan ketiga yang terjadi berarti Persija benar-benar luar biasa! (Bersambung).
TABEL LAGA SISA TOP FOUR
1. Persebaya, 53 poin (50-23, beda gol 27)
Tanggal Home Away Perkiraan Poin
Sabtu 27 Nov -- Semen P. 1
Selasa 30 Nov -- Persita 1
Minggu 19 Des Pelita KS -- 3
Kamis 23 Des Persija -- 3
__________________________________________________
Perkiraan poin akhir = 53 + 8 = 61
2. PSM, 53 poin (41-26, beda gol 15)
Tanggal Home Away Perkiraan poin
Kamis 25 Nov Persija -- 3
Minggu 28 Nov Persik -- 3
Minggu 19 Des PSPS -- 3
Kamis 23 Des PSMS -- 3
__________________________________________________
Perkiraan poin akhir = 53 + 12 = 65
3. Persija, 50 poin (45-28, beda gol 17)
Tanggal Home Away Perkiraan poin
Kamis 25 Nov -- PSM 0
Minggu 28 Nov Persik -- 3
Rabu 1 Des Persijatim -- 3
Minggu 19 Des -- Persela 0
Kamis 23 Des -- Persebaya 0
___________________________________________________
Perkiraan poin akhir = 50 + 6 = 56
4. PSS, 50 poin (37-31, beda gol 6)
Tanggal Home Away Perkiraan poin
Rabu 24 Nov PSPS -- 3 (ternyata kalah)
Minggu 28 Nov -- Persikota 0
Rabu 1 Des -- Persib 0
Rabu 22 Des PSIS -- 3
____________________________________________________
Perkiraan poin akhir = 50 + 3 = 53
KLASEMEN EMPAT BESAR LBM 2004
1. Persebaya 30 15 8 7 50-23 53
2. PSM 30 15 8 7 41-26 53
3. (4)Persija 29 16 5 8 45-28 50
4.(3) PSS 31 13 11 7 37-33 50