Mau cari apalagi? klik:
IndonesiaTopics.Com |
R2Photography |
IndonesiaTopics.com |
Lirik Lagu Top Indonesia |
Cari Kerja (SeekJob.Asia) |
Cari Kerja bidang IT (SeekJobsIT.Com) |
Masih adakah sebutan suporter terbaik, tersuportif dan terkreatif di negeri ini ?
written by Anonymous on Saturday, January 19, 2008 at 6:38 AM
Sesaat setelah kejadian tragis amuk suporter September 2006, atau yang dikenal dengan Asu Emper. Hampir semua mailing list dan forum - forum diskusi di dunia maya, menghakimi bahwa Bonek merupakan biang kerok kerusuhan sepak bola di Indonesia. Memang sih tidak semua orang berpandangan tersebut dalam opininya di forum ataupun milis, pendapat - pendapat negatif itu datang memang dari orang - orang yang menurut saya pengetahuan sepak bola nasionalnya terbatas. Orang - orang yang sedikit ngerti dan yang tahu banyak tentang sepak bola nasional saat itu lebih banyak menyikapi persoalan tersebut dari segala sisi, termasuk juga ada yang mengatakan bahwa tragedi tersebut merupakan buah dari pembinaan kompetisi yang amburadul.
Nah, sekarang pandangan dari satu sisi yang menghakimi Bonek sebagai biang keladi keributan di sepak bola nasional, kini telah terjawab. Apakah hanya bonek saja yang selama ini selalu bikin ribut, ricuh dan rusuh saat pertandingan ? Cobalah cermati, bagaimana anarkisnya kelompok suporter Jakarta yang menamakan diri The Jakmania, ketika timnya jelas-jelas kalah (tanpa adanya faktor pemicu dari keputusan wasit) dari tim mutiara timur, Persipura Jayapura di ajang semifinal Copa Indonesia beberapa hari lalu. Bahkan tidak hanya anarkis, bentuk-bentuk sikap rasisme juga ditunjukan oleh anak - anak Jakarta yang notabene pendidikannya lebih maju dari pada masyarakat Indonesia timur. Nah, apakah sikap seperti itu lebih berbudi dari pada Bonek ?
Belum hilang dari ingatan kita akan peristiwa tersebut, eh kelompok suporter yang selama ini dianggap selalu yang terbaik, terkreatif, tersuportif, dan ter-ter yang positif lainnya, Aremania malah mengamuk dengan merusak "rumah" tetangganya stadion dan kota Kediri. Saya sebenarnya juga heran dengan embel-embel yang selalu positif buat Aremania, padahal jika kita ingat diera 90-an ada pemain Persebaya yang matanya buta akibat pecahan kaca bus yang diketapel Aremania. Belum lagi sampai sekarang dengan tetangga dekatnya (Sakeramania - kelompok suporter Persekabpas Pasuruan) saja Aremania selalu bentrok. Lantas dari mana nilai - nilai ter-ter itu ?