Mau cari apalagi? klik:
IndonesiaTopics.Com |
R2Photography |
IndonesiaTopics.com |
Lirik Lagu Top Indonesia |
Cari Kerja (SeekJob.Asia) |
Cari Kerja bidang IT (SeekJobsIT.Com) |
Lini Tengah Masih Menjadi Problem
written by Anonymous on Sunday, March 26, 2006 at 6:14 PM
Kemenangan telak Persebaya versus Gresik United (GU), kemarin masih meninggalkan sejumlah kekurangan terutama di lini tengah. Empat gol yang disarangkan Persebaya ke gawang GU kebanyakan terjadi karena keceroboan lini belakang anak asuh H.Mustaqiem tersebut. Bola-bola banyak mengalir secara long pass dari belakang langsung ke depan.
Permainan bola pendek yang taktis masih belum terlihat, jarang ada lagi aliran bola dari pemain tengah sepeninggal Danilo Fernando. Hanya Uston Nawawi yang beberapa kali melakukan passing dengan akselerasinya yang menawan. Penonton sempat pula kesal dengan permainan buruk Arif Ariyanto yang diplot menggantikan Taufik yang cedera. Kesalahan fatal sering dilakukan pemain nomor 7 ini, seperti ragu dalam mengumpan dan salah pengertian.
Untuk lini belakang, kekurangan tidak seberapa terlihat, karena GU sendiri jarang melakukan serangan sebab terkurung setengah lapangan. Tapi, penyakit lama (kalah stamina yang dialami pemain veteran) kadang masih ada, terutama pada permainan H. Mursyid Effendi. Abah asal Benowo ini beberapa kali melakukan pelanggaran saat kehabisan stamina, sampai akhirnya berbuah kartu kuning. Untungnya hal serupa tak ditunjukan oleh Abah Bejo, karena Abah Bejo dan Nova Arianto kemarin bermain gemilang, bahkan beberapa kali naik membantu penyerangan.
Tapi sekali lagi kejelihan pelatih Fredy Muli perlu diacungi jempol. Pada babak kedua Fredy melakukan pembenahan di lini depan dengan menarik Arif untuk digantikan Nurcholis. Masuknya pemain bernomor 11 ini membuat lini tengah Persebaya semakin bergairah, disaat stamina Uston yang semakin menipis. Akselerasi Nurcholis dengan Braga maupun Barientos, beberapa kali mengancam gawang GU.
Selain itu Fredy juga jeli melihat kekurangan Abah Mursyid, dengan menariknya dan memasukan darah segar, Nugroho Mardiyanto. Masuknya Nugroho membuat pertahanan Green Force semakin sulit ditembus, walaupun GU berusaha meningkatkan serangan.
Acungan jempol di pertandingan kemarin patut diberikan pada arek-arek Green Force yang berusaha memforsir kemenangan. Sayang keberuntungan untuk menambah lebih dari empat gol masih belum tercapai, karena beberapa peluang yang semestinya menjadi gol malah membentur mistar gawang. Ayo Cak Fredy cari pemain tengah yang hebat seperti Carlos de Mello(1996-1997) ataupun Danilo Fernando (2003-2005).
Ada Apa Dengan Jakarta ?
written by Anonymous on Monday, March 20, 2006 at 6:05 PM
Isi hati BONEY CYBER.
Lagi, beban berat kembali ditanggung klub asal Jatim, setelah Green Force diganjar turun kasta plus denda yang berjibun, dan Arema digagalkan berlaga di pentas Internasional, kini adik kita Persekabpas harus menelan pil pahit.
Terhentinya pertandingan antara Persekabpas versus Persija Rabu (15/3) lalu, membuat beban berat harus ditanggung rekan-rekan The Lassak. Bagaimana tidak, saudara dekat kita ini diganjar hukuman yang sangat berat yaitu dianulirnya kemenangan (sementara 1-0), Pertandingan usiran, dan denda yang sejumlah 20 Juta.
Yang membuat saya heran dari peristiwa tersebut, kenapa mesti kita semua (tim Jatim), kalau berbuat salah selalu diganjar begitu berat. Tidak hanya itu yang membuat saya terbelahak adalah Persija terbebas dari sanksi apapun, padahal jelas The Jak mengundurkan diri dari pertandingan tersebut.
Ingatkah kita pada peristiwa serupa ketika, teman-teman kita dari Bandung (Persib) tidak bersedia bertanding versus tuan rumah Persija, di akhir laga kompetisi tahun lalu ? Apakah teman-teman Persib bebas begitu saja dari sanksi ? Dan siapa yang dihukum begitu berat ?
Dari kedua peristiwa yang hampir sama, ditambah perlakuan yang tidak wajar terhadap team diluar Jakarta, terutama Jatim. Membuat saya bertanya-tanya Ada Apa Dengan Jakarta ?
Menilik dari kejadian tersebut, sebagai insan bola, mari kita bersatu untuk mengawasi kinerja PSSI, demi majunya sepak bola Indonesia, dari mana pun asal kita...
Bravo Sepak Bola Indonesia....Bravo Seporter Indonesia...
PSSI Habisi Persekabpas
written by Anonymous on at 5:30 PM
Pukulan Telak Persekabpas:
* Kemenangan atas Persija Dianulir
* Laga Dilanjutkan di Luar Jatim
* Denda Rp 20 Juta
JAKARTA - Persekabpas Pasuruan benar-benar apes. Vonis Komisi Disiplin PSSI kemarin terkait terhentinya laga malawan Persija Jakarta, Rabu (15/3) lalu, benar-benar menghantam klub berjuluk The Lassak tersebut. Persekabpas harus menerima beragam vonis yang sangat menyesakkan.
Komdis menyatakan bahwa lanjutan laga sejak menit kesembilan hingga usainya babak pertama dianggap tidak sah. Otomatis, skor 1-0 untuk keunggulan Persekabpas via gol bunuh diri Joao Bosco menit ke-31 pun dianulir. Sehingga laga harus diulang sejak menit kesembilan di tempat netral (di luar wilayah Jatim) dan tanpa penonton. Mengenai waktunya akan ditetapkan lebih lanjut oleh Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI). "Laga selama 36 menit itu dilakukan dalam kondisi terpaksa dan hal itu dianggap tidak sah. PP (Pengawas Pertandingan) dan wasit sudah benar tidak mau melanjutkan pertandingan sejak menit kedelapan, tapi karena mendapat ancaman mereka tidak bisa berbuat apa-apa," ungkap Ketua Komdis PSSI Togar Manahan Nero, usai sidang Komdis di Jakarta, kemarin.Tak hanya itu, Komdis juga menghukum panpel Persekabpas menggelar laga tanpa penonton kala menjamu Persijap Jepara pada 10 Mei nanti, plus denda sebesar Rp 20 juta. Ini sebagai konsekuensi ketidakmampuan panpel menggelar pertandingan sehingga melanggar Pasal 28 ayat 7 angka 1 dan 2 Manual Liga Indonesia 2006.
Komdis juga berencana memanggil Manajer Persekabpas yang sekaligus Bupati Pasuruan, Jusbakir Al-Djufri, pada Rabu (29/3) depan. Seperti diberitakan, Jusbakir disinyalir melakukan intimidasi kepada aparat pertandingan untuk melanjutkan laga yang tertunda sejak menit kedelapan tersebut."Pernyataannya yang bernada ancaman terhadap PP Wahadi (Demak) akan kami minta klarifikasi dalam sidang selanjutnya," jelas Togar yang didampingi Wakil Ketua Komdis Djoko Driyono, John Halmahera (sekretaris), Iswadi Idris, Mahfudin Nigara, dan Sophar Maru Hutagalung (anggota).
Sementara aparat pertandingan dan Persija aman dari ancaman sanksi. Menurut Komdis, aparat pertandingan dianggap sudah menjalankan tugasnya dengan baik. "PP dan wasit sudah qualified. Mereka telah menegakkan peraturan," tandas Togar ketika ditanya konsekuensi bagi aparat pertandingan.Komdis juga tidak membahas aksi walk out (WO) yang dituduhkan kepada kubu Persija. "Kasus yang dibahas di sini adalah ketidakmampuan panpel (Persekabpas) dalam menggelar pertandingan. Jadi soal Persija tidak dibahas dalam sidang," jelas Togar.Versi Komdis menyebutkan bahwa kapasitas stadion sekitar 15 ribu penonton ternyata diisi dua kali lipat. Padahal, dari 12 ribu tiket yang dicetak panpel, 11 ribu terjual.
Mengingat laga ini bakal dibanjiri penonton, panpel dianggap sudah harus mengantisipasinya sejak dini. "Jumlah penonton yang melebihi kapasitas sudah dikategorikan sebagai ancaman," imbuh Anggota Komdis PSSI Mahfudin Nigara. (dns)Daftar Keputusan Komdis1. Persekabpas dihukum menggelar laga tanpa penonton saat menjamu Persijap, 10 Mei, plus denda Rp 20 juta akibat ketidakmampuan panpel mengantisipasi melubernya penonton kala menjamu Persija Jakarta, 15 Maret lalu. 2. Pertandingan yang tertunda harus dimulai dari menit kedelapan dan digelar di luar wilayah Jatim. Tempat dan waktu akan ditetapkan lebih lanjut oleh BLI. 3. Komdis PSSI menganggap laga sejak menit kesembilan hingga babak pertama selesai tidak sah karena dilakukan dalam keadaan terpaksa (ada ancaman dari Bupati Pasuruan). Keputusan ini sekaligus menganulir kemenangan 1-0 yang diraih Persekabpas sampai akhir babak pertama.4. Komdis PSSI merasa perlu memanggil Bupati Pasuruan yang juga Manajer Persekabpas Jusbakir Al-Djufri untuk diminta klarifikasi pada Rabu (29/3) depan.
Kronologi Laga di Pasuruan 15 Maret 200614.00 WIB Stadion Pogar yang berkapasitas 15 ribu ternyata dijubeli penonton hampir dua kali lipat. Panpel mencetak 12 ribu tiket, terjual 11 ribu. Akibatnya penonton meluber hingga sentelban.15.15 WIB Kick-off laga Persekabpas v Persija15.23 WIB Pertandingan sempat terhenti pada menit kedelapan karena penonton menjebol pagar pembatas dan merangsek hingga ke garis tepi lapangan/di tempat bilboard iklan. Pengawas Pertandingan (PP) Wahadi (Demak) meminta wasit Muklis Alifathoni (Kendal) menghentikan pertandingan.15.25 WIB PP dan wasit menyatakan pertandingan tidak bisa dilanjutkan karena melubernya penonton. Persija pun keberatan main. Tapi, kubu Persekabpas menjamin pertandingan bakal aman. Petugas keamanan juga mengamankan area lapangan. Namun, perdebatan berlangsung alot sehingga laga tertunda selama 67 menit.16.32 WIB Pertandingan kembali dilanjutkan hingga babak pertama selesai. Skor 1-0 untuk Persekabpas berkat gol bunuh diri bek Persija Joao Bosco Cabral pada menit ke-31. 17.20 WIB Jelang babak kedua, PP (setelah berdiskusi dengan kedua tim yang bertanding) memutuskan pertandingan ditunda karena gelap. Stadion Pogar, Bangil, Pasuruan sendiri juga tidak dilengkapi lampu penerangan. Mengenai laga lanjutan terjadi simpang siur. Persekabpas bersedia melanjutkan pertandingan keesokan harinya, sementara Persija berencana pulang ke Jakarta. Tidak ada keputusan dari PP dan langsung meninggalkan Pasuruan malam harinya.16 Maret 200607.00 WIB Persekabpas hadir di stadion09.00 WIB Panpel menyatakan pertandingan selesai dan kubu Persija plus aparat pertandingan dianggap mogok. Kubu Persekabpas mengklaim menang 4-0.
sumber jawapos.co.id
Dobrak Kemenangan Dengan Trio Striker
written by Anonymous on at 3:48 AM
Setelah gagal mencuri poin di kandang Persis Solo, arsitek Green Force, Freedy Muli segera tancap gas berbenah tim. Guna mendobrak kemenangan dilaga kandang perdana melawan Gresik United (GU), Freedy mempertajam barisan penyerangnya.
Salah satu taktik yang bakal diterapkan pelatih asal Sulsel ini menjajaki pola 3-4-3, dengan menempatkan trio striker sekaligus. Baginya, pola itu tidak terlalu asing buatnya. Maklum, selama menangani Persik Kediri musim lalu itu, skema tersebut sudah sering diterapkannya. Ini dikarenakan materi timnya saat itu, benar-benar ditunjang lini belakang dan tengah yang kukuh, serta lini depan yang haus gol.
Sementara di Persebaya, usai menelan kekalahan dari Persis, lini belakang yang dikawal trio defender gaek, Mursyid Effendi (34), Bejo Sugiantoro (29), dan Nova Arianto (28) masih menjadi sorotan. Begitu pula dengan pemain tengahnya yang sering macet dalam mendistribusikan bola ke depan.
Apakah Persebaya mampu? "Sebetulnya lini belakang Persebaya masih cukup konsisten ketika melawan Persis lalu. Penguasaan bola juga masih didominasi pemain tengah kami. Apalagi, saat main di Gelora 10 Nopember, pasti ada motivasi tersendiri. Sekarang tinggal bagaimana pemain menerapkan skema menyerang melalui tiga striker-nya tanpa melupakan pertahanan," terang Freddy.
Bila pola ini terealisasi, kemungkinan tiga penyerang yang bakal diplot Freddy adalah Marcelo Braga, Ever "Barigol" Barrientos, dan Ibnu Syuhadak atau Rizky Mahardiyanto. Barigol yang mampu bermain di dua posisi (depan dan tengah), diharapkan bisa menjaga keseimbangan pasokan bola, termasuk kemungkinan langsung mengeksekusi ke gawang lawan.
Sedangkan untuk lini tengah, duo gelandang, Nattapong Sukngam dan Arif Ariyanto maupun Taufik, yang ditopang wing back Anang Ma’ruf dan Mat Halil, diharapkan mampu meredam serangan lawan dari tengah maupun sayap. Nah, skema ini bakal menjadi test case Freddy untuk menggelontor GU. (gun/sep[jp])
Nasib Mujur Naungi Kelvin
written by Anonymous on at 3:08 AM
Belajar dari pengalaman sebelumnya, dan mepetnya waktu penutupan pendaftaran pemain (transfer window), membuat Freedy Mulli bertindak cepat melakukan seleksi legium import. Hal tersebut dibuktikan mantan pelatih Persik ini dengan mencoret tiga pemain asing yang baru mengikuti seleksi di Persebaya.
Pencoretan dilakukaan sebelum 2x24jam kehadiran tiga pemain tersebut. Zoalang Placide dan Nkomo Joseph dari Kamerun, serta Walace da Silva asal Brazil terpaksa harus tereliminasi dari Karang Gayam lebih awal.
Seperti dituturkan Freddy pada Jawa Pos yang dikutip persebaya.blogspot.com mengatakan karakter permainan mereka bukan seperti yang ia inginkan. Selain itu, juga nggak ada yang istimewa dari mereka.
Dengan dicoretnya tiga pemain tersebut, praktis tinggal Kelvin yang masih bernasib mujur. Oleh Freedy, gelandang asal Liberia itu masih diberi waktu sampai Selasa besok untuk unjuk kebolehan. Padahal, sebelumnya Kelvin hanya beri jatah waktu sampai kemarin.[gun]
BIODATA
Nama :
Kelvin DavidKelahiran : Liberia, 1 Desember 1983
Postur : 183 cm/70 kg
Klub Terakhir : Monraliq Club Bremier Liberia
Ada Yang Datang, Ada Yang Terancam.
written by Anonymous on Sunday, March 19, 2006 at 5:46 PM
Nama besar Persebaya ternyata masih diminati para pemain import sebagai tempat mencari peruntungan. Hal tersebut terbukti ketika beberapa hari ini Persebaya kedatangan tiga legium asing, ketiganya menempati posisi yang selama ini menjadi salah satu kelemahan Persebaya yaitu sektor tengah.
Meski kuota pemain asing Persebaya hanya menyisakan satu pemain, namun arsitek Persebaya, Freddy Muli tak ingin salah pilih seperti yang terjadi beberapa musim ini.
Legium import yang beradu kemampuan tersebut ialah gelandang Zoalang Placide (Kamerun), Nkomo Joseph (Kamerun) dan Walaca da Silva (Brazil). Ditambah satu pemain asing yang masih menjalani seleksi sejak dua minggu lalu, Kelvin David (Liberia).
Jeda waktu pertandingan kontra Gresik United (GU) yang masih akan berlangsung Minggu (26.3) mendatang, bakal dimanfaatkan Freedy untuk memfokuskan pada seleksi calon squadra Green Force. Karena selain melakukan seleksi terhadap legium asing, Freddy juga tengah menyeleksi pemain lokal hasil binaan klub anggota Persebaya. Pemain tersebut ialah Nico Demus Matuan (striker) dan Bachrul Ulum (Gelandang), keduanya berasal dari PS Angkatan Laut (PSAL).
Dengan kedatangan trio import baru tersebut tentu bakal menjadi ancaman bagi Kelvin David, karena pemain legam ini telah lebih dari dua minggu berlatih dan menjalani seleksi bersama Persebaya. Menurut penuturan Freddy seperti dikutip persebaya.blogspot.com dari Jawa Pos, mengatakan status Kelvin belum tentu langsung dicoret tapi masih menunggu perkembangan berikutnya[gun].
DAFTAR PEMAIN SELEKSI:
1. Zoalang Placide
Kelahiran : Yaunde, Kamerun, 8 Agustus 1977 (29 tahun)
Postur : 178 cm/71 kg
Klub Terakhir: Sriwijaya FC
2. Nkomo Joseph Marcel Bertrand
Kelahiran : Yaunde, Kamerun, 10 September 1986 (20 tahun)
Postur : 174 cm/72 kg
Klub terakhir: A.S. Had de Moundon Rep. Ceko
3. Walace da Silva
Umur : 24 tahun
Postur : 175 cm/78 kg
Klub terakhir: Arraial do Cabo Rio de Janeiro
4. Kelvin David
Kelahiran : Liberia, 1 Desember 1983 (23 tahun)
Postur : 183 cm/70 kg
Klub terakhir: Monraliq Club Bremier Liberia
PEMAIN ASING YANG SUDAH DICORET:
1. Clayton dos Santos (gelandang-Brazil)
2. Peter Moukouri (gelandang-Liberia)
3. Alexander Fehhera dos Santos (gelandang-Brazil)
4. Ruben Cecco (striker-Argentina)
5. Joe Nagbe (striker-Liberia)
6. Inani Hicham (striker-Maroko)
7. Marcus dos Santos (gelandang-Brazil)
Juara Digenggam, Kompetisi Ditantang
written by Anonymous on Friday, March 03, 2006 at 12:05 AM
Setelah sukses mengenggam Piala Gubernur untuk pertama kalinya, Persebaya kini mantap menantang kerasnya pertarungan kompetisi Divisi satu yang bakal digelar 5 Maret mendatang. Optimisme itu tersebut rasanya tak berlebihan, karena dengan digenggamnya Piala Gubernur dapat dijadikan indikator kekuatan Persebaya atas tim Jawa Timur lainnya. Karena secara kebetulan, Persebaya berada satu grup bersama lima tim divisi satu yang berasal dari Jatim.
"Hasil Piala Gubernur bisa kita pakai untuk memeta kekuatan calon lawan kita nanti. Mungkin hanya tinggal mempelajari kekuatan tim asal Jateng." Ujar Freddy Mully-Pelatih Persebaya, seperti yang dikutip dari Radar Surabaya.
Dikatakan pula oleh mantan Pelatih Persik ini bahwa target awal Persebaya bukanlah juara divisi satu,tetapi membawa Persebaya kembali ke Divisi Utama. Tahap awal Persebaya memang membidik lolos dari babak penyisian dulu. Seperti yang diputuskan Badan Liga Indonesia (BLI) bahwa hanya juara dan runner-up masing-masing grup yang berhak lolos ke babak selanjutnya.
Bergaitan dengan optimisme tersebut, Persebaya terus melakukan pembenahan dibidang teknik, termasuk diantaranya seleksi pemain asing. Sebagai dampaknya Persebaya memulangkan pemain asing seleksi, Clayton Dos Santos.