Mau cari apalagi? klik:
IndonesiaTopics.Com |
R2Photography |
IndonesiaTopics.com |
Lirik Lagu Top Indonesia |
Cari Kerja (SeekJob.Asia) |
Cari Kerja bidang IT (SeekJobsIT.Com) |
Persebaya-Persija Tidak Punya Mental Juara
written by Syahrani AR on Tuesday, October 12, 2004 at 5:43 PM
PSM Makassar memang layak diunggulkan menjadi juara musim ini. Mereka mempunyai segalanya untuk meraih posisi terhormat. Materi pemain yang merata di semua lini plus mental juara membuat Juku Eja tinggal menunggu waktu untuk meraih gelar keduanya. Seperti yang diungkapkan oleh Mustaqim, mantan pemain nasional, kepada wartawan koran ini.
Kompetisi Ligapro X segera berakhir. Menurut anda, tim mana yang akan keluar sebagai juara musim ini?
Sebenarnya banyak faktor yang menentukan sebuah tim menjadi juara. Mulai dari manajemen, tim itu sendiri, suporter dan beberapa hal lagi, termasuk kemampuan teknis dari klub bersangkutan. Tapi, kalau saya pribadi tetap melihat PSM memiliki kans paling besar dibanding Persebaya dan Persija. Kemungkinan itu didasarkan pada jumlah pertandingan kandang PSM yang lebih banyak dibanding pesaing lainnya. Dan, PSM tentu tidak akan membuang peluang untuk menjadi juara. Karena, kalau bukan sekarang kapan lagi?
Persija sendiri kan juga memiliki sisa laga yang lebih banyak dibanding PSM?
Tapi, laga kandang Persija tinggal dua. Ini yang membuat kans mereka sedikit mengecil. Belum lagi, Persija sudah pernah kalah saat tampil di kandang sendiri. Ini membuktikan, Persija belum memiliki mental juara. sama dengan Persebaya, yang pernah kalah dikandang.Karena itu, saya melihat kans Persija dan Persebaya untuk menjadi juara menjadi lebih kecil dibanding PSM. Sebenarnya, dari sisi kualitas ketiga tim itu, saya kira hampir sama. Bedanya lebih pada konsistensi penampilan mereka. Dan kemampuan untuk menjaga hasil maksimal dalam laga kandang.
Kalau tim degradasi?
Deltras sudah pasti terdegradasi. Kedua adalah Semen Padang. Jadi, satu tempat lagi jadi rebutan Persipura, PSPS dan Pelita KS. Tapi, dalam kondisi seperti ini sangat susah untuk menentukan. Alasannya, tim tentu berlomba-lomba untuk tidak terdegradasi. Meski, dengan mengahalalkan segala cara. Entah itu dengan cara "sinergi" dengan tim lain. Atau, tolong menolong lah, dengan tim yang sudah selamat. Karena itu, memang tidak mudah untuk menentukan itu.
Ada tidak kemungkinan permainan uang atau suap dalam kondisi seperti ini?
Saya sendiri tidak tahu persis, selain juga susah mencari bukti soal itu. Tapi, bisa saja muncul asumsi dari klub, dari pada mengeluarkan dana Rp 5 M untuk kembali ke Divisi Utama, lebih baik merogoh kocek beberapa ratus juta, agar tetap bertahan di kompetisi tertinggi. Pikiran itu, kemungkinan yang membuat persaingan menjadi lebih panas panas. (ruf)