Mau cari apalagi? klik:
IndonesiaTopics.Com |
R2Photography |
IndonesiaTopics.com |
Lirik Lagu Top Indonesia |
Cari Kerja (SeekJob.Asia) |
Cari Kerja bidang IT (SeekJobsIT.Com) |
Pantau Kualitas, Lawan Tim Lemah
written by Syahrani AR on Thursday, May 08, 2008 at 5:33 PM
SURABAYA - Persebaya Surabaya lebih suka menghadapi tim lemah. Dengan begitu, tim berjuluk Green Force itu jelas akan memetik kemenangan.
Seperti yang sudah dilakoni melawan Maesa, tim kelas II Persebaya, pada 25 April lalu. Hasilnya, anak asuh Freddy Muli tersebut pesta gol 11-0.
Kejadian serupa akan kembali terjadi dalan laga uji coba di Gelora 10 Nopember sore ini. Sebab, Bejo Sugiantoro dkk hanya menghadapi tim kelas I Persebaya, yakni PS Polda Jatim.
Menurut Freddy, uji coba dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemajuan para pemainnya setelah digenjot dengan latihan selama sebulan. "Uji coba itu dilakukan untuk memantau perkembangan latihan. Apalagi, kami sudah masuk dalam tahap latihan fisik spesifik, yang juga menyentuh aspek teknik," terang dia setelah memimpin Persebaya latihan kemarin (8/5) sore.
Selain itu, dalam uji coba tersebut, bisa dilihat kemampuan para pemain asing yang tengah mengikuti seleksi. Saat ini, Persebaya memang kedatangan empat legiun asing yang sedang mengadu nasib. Mereka adalah Javier Roca (playmaker) dan Alfredo Reyes (stopper) dari Cile serta duo Serbia, yakni Aleksandar Paunovic (striker) dan Zoran Clinsek (gelandang).
"Ya, dengan uji coba, kemampuan mereka sebenarnya baru bisa terlihat," tutur mantan pelatih Persik Kediri itu.
Partai uji coba tersebut juga dilakukan sebagai variasi latihan bagi para pemainnya. "Anak-anak selama ini berlatih game hanya dengan kawan setim. Dengan uji coba, anak-anak mendapatkan suasana baru," lanjut pelatih yang membawa Persebaya menjuarai Divisi I 2006 tersebut.
Freddy memang telah beberapa kali melakukan variasi latihan. Selain beruji coba melawan Maesa pada 2 Mei lalu, dia membawa Bejo Sugiantoro dkk ke lapangan futsal di kawasan Kenjeran. Lalu, pada 4 Mei, punggawa tim kebanggan Kota Pahlawan itu diajak menjelajahi permukiman elite di kawasan Surabaya Barat.
Sementara itu, mengenai persaingan duo asing untuk memperebutkan satu tempat di lini tengah, Freddy masih belum mau berkomentar. Padahal, Rabu (7/5), dia mengatakan sudah bisa membuat perbandingan siapa yang lebih baik antara Javier Roca dan Zoran Clinsek pada Kamis (8/5).
"Jumat (hari ini), saya lihat lagi setelah uji coba. Selanjutnya, baru bisa dibandingkan siapa yang kami butuhkan di tengah," ujarnya.
Pada latihan kemarin sore, Persebaya membagi empat legiun asing itu ke dalam dua tim. Clinsek dengan gaya permainan efektif dan minim dribbling menghadapi Roca yang bermain dengan sentuhan teknik individual. Sedangkan Paunovic yang lincah harus menghadapi Reyes yang menjadi tembok pertahanan. (
sumber: Jawapos)
Kirimi Persebaya Surat Pencoretan
written by Syahrani AR on Wednesday, April 30, 2008 at 7:53 PM
SURABAYA - Persebaya Surabaya dicoret dari daftar peserta Liga Jatim VII Piala Gubernur 2008. Itu terjadi karena skuad berjuluk Green Force tersebut tidak mau menurunkan tim senior.
"Sudah jelas kan keputusannya. Mereka tidak bisa memenuhi keinginan panitia. Jadi, secara otomatis, keikutsertaan mereka gugur," ucap Ketua Umum Pengda PSSI Jatim Haruna Soemitro saat dihubungi via sambungan internasional karena masih berada di Thailand, kemarin (30/4).
Dia mengatakan, pihaknya akan mengirimkan surat pencoretan meski sebenarnya itu tak perlu.
Pengganti Persebaya dipastikan berasal dari luar Jatim. Sebab, tim-tim Jatim yang berlaga di Divisi Utama dan Superliga sudah masuk.
Menurut Haruna, tidak akan susah mencari pengganti Persebaya. Sebab, saat ini banyak tim yang sudah mengagendakan uji coba. "Apalagi, turnamen Tugu Muda di Semarang dipastikan mundur," urainya.
Soal calon, jelas dia, ada tiga tim yang berpeluang. Mereka adalah Persisam Samarinda, PSIS Semarang, dan Persiwa Wamena. Pergantian itu akan diputuskan malam ini.
Seperti diketahui, wacana terancam terdepaknya Persebaya muncul karena mereka bergeming kala diminta menerjunkan tim utama. Desakan itu muncul dari kontestan Liga Jatim VII lainnya dan pihak sponsor. Itu membuat Pengda PSSI Jatim mendekati Persebaya dan meminta mereka tak menerjunkan Persebaya Selection, tapi tim utamanya.
Ketua Panpel Liga Jatim VII Grup Surabaya Wastomi Suhari pun ditugaskan untuk melobi Green Force. Namun, Persebaya tetap bersikukuh. "Saya memang sudah berusaha merayu Persebaya. Tapi, usaha saya gagal," jelas Wastomi.
Ketua Harian Persebaya Cholid Goromah menyatakan, Persebaya tidak bisa memenuhi permintaan Pengda PSSI Jatim untuk mengirim tim inti pada Liga Jatim VII. Dia menegaskan, lebih baik melepas Liga Jatim daripada persiapan tim menuju Divisi Utama terganggu.
"Kami tidak masalah jika memang Persebaya tidak diperbolehkan ikut Liga Jatim kalau tak mengirim tim senior," tandasnya. "Tapi, kami minta ada surat resmi kepada kami tentang hal itu dari Pengda PSSI Jatim selaku penyelenggara," imbuhnya.
Meski demikian, Cholid juga mengungkapkan kekecewaan. Dia menyatakan, kalau memang tidak boleh ikut dengan alasan hanya menurunkan tim pelapis, mengapa pengda tak memberi tahu Persebaya dengan tegas sebelumnya. "Harusnya, dicantumkan dalam undangan, hanya boleh mengirim tim senior," keluhnya.
Pelatih Persebaya Freddy Muli tetap pada keputusannya. Menurut dia, Persebaya pada Mei ini belum memasuki masa uji coba. Mereka masih masuk dalam tahap pemantapan skill dan teknik. "Saya sudah katakan sejak awal, saya tidak mau tim Persebaya Divisi Utama ikut Liga Jatim. Sebab, itu bisa merusak program," tegasnya.
Menurut Freddy, terlambatnya persiapan dikhawatirkan membuat Bejo Sugiantoro dkk tertinggal selangkah di belakang kontestan Divisi Utama lainnya. (nar/diq)
sumber:
Jawapos
Tunggu Giliran Verifikasi
written by Syahrani AR on Wednesday, April 23, 2008 at 5:38 AM
Persebaya Masih Harapkan APBD
SURABAYA - Persebaya menunggu giliran diverifikasi oleh tim Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI). Seperti tim-tim lain yang musim lalu berlaga di Divisi Utama, tim BLI akan mendatangi Persebaya. Tapi, sampai sekarang, pihak Persebaya mengatakan belum tahu kapan BLI akan datang. "Sampai saat ini, BLI hanya bilang bahwa mereka akan datang antara 23 April hingga 7 Mei," terang Ketua Umum Persebaya/Pengcab PSSI Surabaya Saleh Ismail Mukadar di Gelora 10 Nopember kemarin (22/4).
Saleh menyatakan, pihaknya saat ini terus mempersiapkan lima aspek yang disyaratkan untuk mendapat lisensi klub profesional. Lima aspek tersebut adalah sporting, legal, finansial, personel dan administrasi, serta infrastruktur. Khusus aspek legal, Saleh menyatakan, pihaknya saat ini memang masih mengupayakan. Seperti diketahui, Persebaya memercayakan pembentukan badan hukum Persebaya kepada Tim Tujuh. Tim tersebut sekarang masih bekerja yang hasilnya adalah rekomendasi bentuk badan hukum yang sesuai untuk Persebaya. "Soal badan hukum, itu memang masih harus menunggu Tim Tujuh. Mereka kan saya kasih deadline sampai 17 Agustus nanti," tuturnya.
Aspek-aspek lain sedang diupayakan untuk digarap sesuai dengan regulasi yang termuat dalam Manual K. Soal infrastruktur, Saleh mengatakan, hari ini dirinya akan mengadakan rapat pengurus untuk membahas renovasi Gelora 10 Nopember seperti yang disyaratkan BLI. Secara umum, stadion bersejarah itu memang sudah layak. Tapi, ada beberapa bagian yang perlu dibenahi seperti ruang ganti wasit dan pemain. Untuk aspek sporting, dia menyatakan, Persebaya sudah siap karena mempunyai pembinaan berjenjang.
Menyinggung aspek finansial yang sampai saat ini masih kesulitan, dia optimistis akan menemukan solusi. Pria berdarah Maluku tersebut mengatakan mendengar kabar dari Jakarta bahwa Menteri Dalam Negeri (Mendagri) akan mengeluarkan aturan yang membolehkan klub kembali menggunakan APBD. Syaratnya, tidak boleh digunakan untuk mengontrak dan menggaji pemain atau pelatih asing. "Itu masih sebatas kabar, lho. Saya baru bergerak kalau sudah ada bukti tertulis aturannya," ujarnya. (Sumber:
Jawapos)
Persebaya Fokus Divisi Utama, Tapi Siap Ikut Liga Super
written by Syahrani AR on Friday, April 18, 2008 at 3:12 AM
Surabaya (ANTARA News) - Manajemen Persebaya Surabaya tetap fokus mempersiapkan tim menghadapi kompetisi divisi utama musim 2008, tapi akan mengambil peluang jika Badan Liga Indonesia (BLI) menawari ikut Liga Super.
Hal itu dikemukakan Ketua Umum Persebaya Saleh Ismail Mukadar usai launching tim dihadapan suporter dan penggemar bola di Gelora 10 Nopember Tambaksari Surabaya, Jumat.
"Kami sudah daftar dua-duanya, kompetisi divisi utama dan verifikasi Liga Super. Kalau divisi utama sudah pasti, tapi kalau Liga Super masih menunggu proses verifikasi dan itu pun kalau lolos juga statusnya masih nominator," kata Saleh.
Menurut Saleh Mukadar, sejak awal Persebaya hanya fokus untuk mengikuti kompetisi divisi utama, karena tidak lolos Liga Super setelah berada di peringkat 14 klasemen akhir Liga Indonesia 2007.
Namun, dalam perjalanan berikutnya muncul surat pemberitahuan dari BLI kepada klub eks divisi utama musim 2007 untuk mengajukan verifikasi lisensi sebagai klub profesional, yang merupakan salah satu persyaratan mengikuti Liga Super.
"Kami sudah lengkapi semua persyaratan, baik kompetisi divisi utama maupun Liga Super. Kami juga sudah menyiapkan segala kelengkapan untuk proses verifikasi," katanya menegaskan.
Ketua Komisi E DPRD Jatim itu menambahkan, pihaknya tidak terlalu berharap bisa lolos verifikasi, karena target menuju Liga Super sebenarnya sudah ditetapkan pada musim 2009.
Untuk musim 2008 ini, Saleh Mukadar menargetkan Persebaya bisa merebut juara dan lolos Liga Super 2009. "Setelah juara divisi utama, Persebaya menargetkan juara Liga Super 2009," katanya.
Guna merealisasikan target itu, Persebaya akan merekrut pemain-pemain berkualitas, baik lokal maupun asing. "Untuk pemain asing, kualitasnya harus diatas pemain lokal," kata Saleh Mukadar.
Terkait dana, ia mengungkapkan kalau musim 2008 ini, timnya membutuhkan dana sekitar Rp17,4 miliar (bukan Rp13 miliar yang diberitakan sebelumnya) yang akan diperoleh dari "sponsorship", bantuan pengusaha, donatur, dan lainnya.
Pelatih Persebaya, Freddy Muli yang ditemui pada kesempatan sama menyatakan, siap membawa timnya meraih prestasi terbaik pada kompetisi musim ini.
"Ini tantangan besar buat saya dan tim, tapi saya optimis Persebaya bisa meraih yang terbaik, asalkan semua pihak mendukung," katanya.
Freddy menambahkan, timnya masih membutuhkan beberapa tambahan pemain, termasuk tiga pemain asing untuk melengkapi komposisi tim yang sudah ada.
Launching tim Persebaya musim 2008 di Stadion Tambaksari merupakan rangkaian dari kegiatan penggalangan dana dan perkenalan tim yang berlangsung di rumah dinas walikota Surabaya, Kamis (17/4) malam.
Bedanya, acara perkenalan tim di rumah dinas walikota mengundang kalangan pengusaha, donatur dan klub internal anggota Persebaya. Sementara launching di Stadion Tambaksari khusus mengundang suporter dan masyarakat pecinta bola Surabaya.
launching ini juga dimeriahkan laga persahabatan antara tim Persebaya dengan mantan-mantan pemain "Green Force" yang tergabung dalam tim "All Star" mulai era 70-an hingga 90-an.
Tampak mantan-mantan bintang Persebaya yang hadir diantaranya Syamsul Arifin, Muharrom Rusdiana, Djoko Malis Mustafa, Maura Hally, Aji Santoso, Seger Sutrisno, dan lainnya
Persebaya Krisis Dana
written by Syahrani AR on Sunday, April 06, 2008 at 8:56 PM
Permendagri No 59/2007 rupanya menyulitkan klub sepakbola "plat merah" untuk bisa bertahan di kancah persepakbolaan. Persebaya pun demikian, pengurus kali ini berharap dari sumbangsih pengusaha-pengusaha Surabaya agar Persebaya bisa selamat.
Persebaya sendiri akan mengadakan peluncuran tim pada tanggal 17 April bertempat di kediaman dinas Walikota Surabaya Bambang DH. Mengapa tak di hotel berbintang atau di rumah makan eksklusif seperti tahun-tahun sebelumnya?
Hal ini diakui oleh manajer Persebaya Indah Kurnia. "Ya ini salah satu cara untuk berhemat disaat kita krisis seperti ini. Lagipula peluncuran kali ini juga akan mengundang pengusaha-pengusaha Surabaya dan akan bertajuk fund rising. Kita berharap 10-15 juta perbulan dari pengusaha2x tersebut," Ujar Indah.
Persebaya sendiri adalah ikon Surabaya sejak puluhan tahun. Sejak itu, "darah" Persebaya berasal dari APBD. Tim-tim sepakbola lainnya yang berbasis kedaerahan pun demikian.
Mampukan tim-tim ini bertahan? Bagaimana masa depan olahraga terpopuler di Indonesia? Cukupkan mereka hidup dari sponsor perusahaan bisnis besar?
Masih adakah sebutan suporter terbaik, tersuportif dan terkreatif di negeri ini ?
written by Anonymous on Saturday, January 19, 2008 at 6:38 AM
Sesaat setelah kejadian tragis amuk suporter September 2006, atau yang dikenal dengan Asu Emper. Hampir semua mailing list dan forum - forum diskusi di dunia maya, menghakimi bahwa Bonek merupakan biang kerok kerusuhan sepak bola di Indonesia. Memang sih tidak semua orang berpandangan tersebut dalam opininya di forum ataupun milis, pendapat - pendapat negatif itu datang memang dari orang - orang yang menurut saya pengetahuan sepak bola nasionalnya terbatas. Orang - orang yang sedikit ngerti dan yang tahu banyak tentang sepak bola nasional saat itu lebih banyak menyikapi persoalan tersebut dari segala sisi, termasuk juga ada yang mengatakan bahwa tragedi tersebut merupakan buah dari pembinaan kompetisi yang amburadul.
Nah, sekarang pandangan dari satu sisi yang menghakimi Bonek sebagai biang keladi keributan di sepak bola nasional, kini telah terjawab. Apakah hanya bonek saja yang selama ini selalu bikin ribut, ricuh dan rusuh saat pertandingan ? Cobalah cermati, bagaimana anarkisnya kelompok suporter Jakarta yang menamakan diri The Jakmania, ketika timnya jelas-jelas kalah (tanpa adanya faktor pemicu dari keputusan wasit) dari tim mutiara timur, Persipura Jayapura di ajang semifinal Copa Indonesia beberapa hari lalu. Bahkan tidak hanya anarkis, bentuk-bentuk sikap rasisme juga ditunjukan oleh anak - anak Jakarta yang notabene pendidikannya lebih maju dari pada masyarakat Indonesia timur. Nah, apakah sikap seperti itu lebih berbudi dari pada Bonek ?
Belum hilang dari ingatan kita akan peristiwa tersebut, eh kelompok suporter yang selama ini dianggap selalu yang terbaik, terkreatif, tersuportif, dan ter-ter yang positif lainnya, Aremania malah mengamuk dengan merusak "rumah" tetangganya stadion dan kota Kediri. Saya sebenarnya juga heran dengan embel-embel yang selalu positif buat Aremania, padahal jika kita ingat diera 90-an ada pemain Persebaya yang matanya buta akibat pecahan kaca bus yang diketapel Aremania. Belum lagi sampai sekarang dengan tetangga dekatnya (Sakeramania - kelompok suporter Persekabpas Pasuruan) saja Aremania selalu bentrok. Lantas dari mana nilai - nilai ter-ter itu ?
Lowongan : Dicari Striker Untuk Tim Papan Atas Indonesia
written by Anonymous on Tuesday, January 16, 2007 at 6:42 PM
Sebuah klub sepak bola papan atas di Indonesia membutuhkan seorang pemain yang menempati posisi Penyerang/Striker (ST), dengan syarat sebagai berikut :
1. Kualitas dan umur tidak diutamakan tapi yang pasti harga kontrak murah meriah
2. Naluri mencetak gol tidak diutamakan, tapi setidaknya bisa menyakinkan manajemen tim dengan menunjukan cv dan video rekaman pertandingan, diedit juga gpp
3. Punya skill relationship yang bagus dengan manajemen, jadi biar skill gak mumpuni tapi masih tetep bisa jadi starter atau paling tidak masuk line-up
4. Siap kontraknya diputus ditengah jalan, apabila manejemen sudah tidak menghendaki dengan berbagai alasan.
5. Siap menghadapi berbagai masalah, terlebih lagi masalah diluar lapangan.
Bagi yang berminat segera kirimkan lamaran, cv dan video rekaman ke Manajeman, dengan alamat Karang Guyon, tuliskan kode ST. Lamaran paling lambat 1 jam sebelum batas pendaftaran pemain ke Badan Liga Indonesia (BLI).
Ayo donk pengurus, manajemen, dan pelatih segeralah bertindak, sebelum semuanya terlambat...!.